Pada tanggal 11 Agustus 2022, kami para pustakawan DPK KOTA SERANG, secara langsung berkunjung ke perpustakaan yang berada di daerah kabupaten Lebak, Rangkasbitung, Gedung yang berdiri dekat dengan alun alun Rangkasbitung, diresmikan pada 27 Desember 2017 ini bersebelahan dengan sekolah dan museum Multatuli, sehingga sangat strategis dan sering dikunjungi oleh anak anak sekolah, setelah sampai disana kami terpesona akan kemegahan gedung perpustakaannya. Nama perpustakaannya adalah Perpustakaan Saidjah Adinda. Menurut sejarah Nama Saidjah Adinda sendiri diambil dari kisah yang ditulis oleh Multatuli, mirip kisah romeo dan juliet, Saidjah merupakan anak laki laki seorang petani yang ingin menikahi Adinda pujaan hatinya, karena perlakuan yang tidak adil saat pemerintahan kolonial Belanda Saidjah pergi ke untuk mencari pekerjaan untuk menikah dengan Adinda, namun takdir berkata lain, Adinda pergi dari kampung halamannya dan ditemukan tidak bernyawa dan akhirnya Saidjah pun bunuh diri.Itu sekelumit cerita tentang tokoh yang dijadikan nama perpustakaan ini.
beralih lagi ke perpsutakaan, didepan gedung sudah tersedia tempat untuk aneka acara kegiatan, teras yang luas dan panggung yang lumayan besar sudah terbayang akan seperti apa acara yang mungkin akan berlangsung. Makanya perpustakaan ini adalah yang terbesar di Banten
Kedatangan Kami disambut oleh penerima tamu yang kebetulan sedang berada di meja resepsionis, pelayanan di resepsionis juga bersahabat, dan kami diminta untuk datang langsung ke lantai 2, dimana disana terdapat kantor dan ruang pelayanan dan ruang baca untuk anak dan dewasa.
Kami kemudian bertemu dengan dua orang pustakawan yang menerima kedatangan kami, dan kami pun bertukar cerita dan pengalaman dimulai dari berdirinya perpustakaan dan menjadi seorang pustakawan. Kalau dari sumber daya manusia, perpustakaan ini memiliki banyak pegawai honor daripada ASN, 2 orang itupun karena terjadinya penyetaraan jabatan dan 1 masih CASN. Meskipun demikian segala sarana dan prasarana untuk keperluan perpustakaan sudah lebih dari cukup. dimulai dari ruang baca anak, ruang baca umum, ruang baca referensi sampai ke mini theatre, kami merasa ini sudah lebih bagus, koleksi buku banyak, yang tersusun rapih dan telah di klasifikasikan, membuat pemustaka cepat mencari buku apa yang di perlukan.
RUANG BACA ANAK
Berlanjut ke ruang baca anak, Ruangan luas dengan pencahayaan dari luar, membuat ruangan terlihat luas dan terang, sarana tempat duduk khusus anak anak, dan rak rak penyimpanan buku yang dapat dijangkau oleh anak anak. Karena perpustakaan ini bersebelahan dengan sekolah, maka banyak dari anak anak paud/TK setelah pulang sekolah mereka mampir berkunjung kesini, selain untuk membaca mereka beralasan karena ruangannya enak ber AC. Khusus di ruang anak terdapat meja petugas, maksudnya untuk mengawasi anak anak yang sedang berkunjung.
RUANG BACA UMUM / DEWASA
Ruang baca umum / dewasa, yang terpisah berseberangan dengan ruang anak, akan membuat pengunjung yang datang merasa nyaman dan tidak terganggu dengan suara suara anak anak. diantara ruang yang terpisah ini terdapat meja operator pengunjung, apabila ingin dibuatkan kartu anggota.
Rak rak yang terbuat dari besi demi menjaga kualitas buku dari serangan rayap atau serangga lain, serta meja kursi baca yang nyaman, sehingga pengunjung bisa berinteraksi atau berdiskusi dengan pengunjung lain. Ruangan yang luas dengan pencahayaan dari luar sehingga terlihat terang dan tempat duduk yang tersedia cukup banyak
RUANG REFERENSI
Ruang referensi adalah tempat koleksi buku referensi, yang dalam hal ini koleksi buku tidak bisa untuk dipinjamkan, artinya pemustaka hanay bisa baca ditempat, jangankan untuk dipinjamkan, dibawa keluar dari ruangan ini tidak diperkenankan. Sama seperti ruang lainnya, ruang ini cukup terang dengan pencahayaan dari luar, namun sejuk dengan desiran pendingin yang menyebar keseluruh ruangan, membuat pemustaka merasa nyaman, begitu juga dengan tempat membacanya, namun tidak terlalu banyak seperti di ruang baca umum.
Selanjutnya kita beralih ke mini theatre yang ada di lantai dasar, lagi lagi pemustaka atau pengunjung dimanjakan dengan suguhan yang menarik di dalam ruangan ini. Seperti layaknya theatre bioskop di mal mal, disini pun tersedia kursi berjenjang dengan kapasitas 20 orang dan layar lebar, yang seolah kita sedang berada di bioskop. sayangnya kami tidak menanyakan film film apa saja yang biasa diputar.
Oh ya, bagi kalian yang ingin sekalian berkunjung ke museumnya, hari Sabtu juga bisa lho.... karena hari Seninnya museum ini tutup
Sekian sekelumit tentang Perpustakaan Saidjah Adinda yang berada di Kabupaten Lebak Rangkasbitung. Mohon maaf bila ada salah kata atau kekurangan dalam blog ini. dan kami tidak bermaksud untuk membanding bandingkan perpustakaan yang satu dengan perpustakaan lainnya, karena blog ini hanya untuk menginformasikan kepada para pembaca, tentang perpustakaan yang berada di daerah Propinsi Banten
SAMPAI JUMPA DILAIN INFORMASI
Komentar
Posting Komentar