PERPUSTAKAAN GEDUNG JUANG 45 KOTA SERANG
Gedung Juang 45 adalah salah satu bangunan peninggalan Kolonial Belanda yang menjadi saksi pergerakan rakyat Banten melawan Kolonial Belanda. Berdasarkan arsip Kolonial yang ada, dalam sejarah pendirian bangunan kolonial di Kota Serang, dapat dikatakan bahwa Gedung Juang merupakan bangunan kolonial tertua di Serang. Bangunan ini sudah ada sejak tahun 1808 yaitu beberapa bulan setelah Deandles mengahancurkan Keraton Surosowan.
Diawali dengan pembuatan barak militer kemudian disampingnya dibangun
rumah komandan dan perwira tinggi yang dilengkapi dengan dapur umum dan kandang
kuda. Kemudian pada masa kedudkan Jepang bangunan ini diambil oleh tentara
Jepang dan dialih fungsikan sebagai markas besar Polisi Militer Jepang atau yang lebih dikenai dengan nama Kompetai atau satuan Polisi Militer Jepang, Namun tidak berlangsung lama, karena masyarakat pada saat itu dibantu oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Serang, yang kemudian berakhir menduduki Bangunan Gedung Juang 45. Penyerangan yang membuahkan hasil tersebut dipimpin olejh KH. Syamun pada tanggal 10 Oktober 2945. Nah itu sekelumit kisah sejarah Gedung Juang 45 Kota Serang.
Hingga kini perpustakaan Gedung Juang 45, masih terus berinovasi dan menggaungkan agar masyarakat mengetahui bahwa di tempat ini sudah terdapat perpustakaan yang dibuka untuk umum, dimulai dari koleksi buku, ruang baca dan bermain untuk anak anak hingga penataan ruang parkir kendaraan dan penambahan ruang ruang untuk organisasi masyarakat di belakang gedung. selain itu juga terdapat ruang podium untuk kegiatan kegiatan rapat atau pertemuan lainnya.dan itu juga dipersiapkan untuk umum yang ingin memakai fasilitas yang ada.
Perpustakaan di Gedung Juang 45 memberikan kenyamanan dalam membaca, ruangan ber AC, fasilitas internet untuk berselancar dunia maya, tempat bermain anak, serta hiburan berupa mini theatre, selain itu terdapat ruang arsip yang bisa ditelusuri, karena perpustakaan dan kearsipan dalam satu atap. Berikut ruang ruang yang terdapat di perpustakaan Gedung Juang 45 Kota Serang.
SUMBER DAYA MANUSIAKeseluruhan pustakawan yang ada terdapat 7 orang, yang semuanya melalui jalur inpassing. Karena Dinas Perpustakaan dan Kearsipan memiliki 2 tempat pelayanan perpustakaan, yaitu di Ciceri dan di Gedung Juang 45, maka pustakawan pun dibagi bagi, untuk bisa mengisi pelayanan perpustakaan di dua tempat tersebut.
RUANG BACA UMUM
Di ruang terdapat koleksi buku-buku keagamaan, ilmu murni dan lain lain juga terdapat buku braille untuk penyandang disabilitas, semua telah di tata dengan kode klasifikasi untuk mempermudah pemustaka dalam pencarian koleksi buku. Resepsionis siap sedia membantu baik untuk memperoleh keanggotaan atau mencari buku koleksi yang ada. Tempat yang mumpuni untuk berselancar, karena terdapat kursi dan meja yang dilengkapi pula dengan aliran listrik untuk kebutuhan mencharge laptop yang dibawa pemustaka
RUANG BACA ANAK
Komentar
Posting Komentar