Postingan

Perpustakaan Kota Serang

Gambar
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Serang Gedung Perpustakaan Sejak tanggal 8 Desember 2022, Kota Serang telah memiliki gedung Perpustakaan sendiri yang berada di jalan Mayor Muslich Lingkar Selatan Ciracas Serang yang bisa dibilang terluas. Diresmikan langsung oleh Walikota Serang bapak H.Syafrudin dengan didampingi oleh Kepala Perpusnas RI, Bapak M Syarif Bando. Dihadiri pula oleh Duta Baca Nasional Gol A Gong.  Pada pembukaan dan peresmian gedung ini di suguhkan pula berbagai ragam kesenian khas Banten, juga talk show dan kuis antara audiensi dan para narasumber.  Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang dipimpin oleh Kepala Dinas  Bapak H. Tb.Urip Henus, S.PD.MM, melanjutkan perjuangan Kepala Dinas sebelumnya, Bapak H.Wahyu Nurjamil, S.STP.M.Si, yaitu untuk terus menggerakkan Gemar Membaca Masyarakat, tetap.menjalankan program Perpustakaan Keliling (Pusling) ke sekolah ataupun ke kelurahan se Kota Serang, dan Pinjam Antar Buku (Pintar Buku)  demi mencerdaska

SEKILAS TENTANG PERPUSTAKAAN SAIDJAH ADINDA DI KABUPATEN LEBAK

Gambar
Pada tanggal 11 Agustus 2022, kami para pustakawan DPK KOTA SERANG, secara langsung berkunjung ke perpustakaan yang berada di daerah kabupaten Lebak, Rangkasbitung, Gedung yang berdiri dekat dengan alun alun Rangkasbitung, diresmikan pada 27 Desember 2017 ini bersebelahan dengan sekolah dan museum Multatuli, sehingga sangat strategis dan sering dikunjungi oleh anak anak sekolah, setelah sampai disana kami terpesona akan kemegahan gedung perpustakaannya. Nama perpustakaannya adalah Perpustakaan Saidjah Adinda. Menurut sejarah Nama Saidjah Adinda sendiri diambil dari kisah yang ditulis oleh Multatuli, mirip kisah romeo dan juliet, Saidjah merupakan anak laki laki seorang petani yang ingin menikahi Adinda pujaan hatinya, karena perlakuan yang tidak adil saat pemerintahan kolonial Belanda Saidjah pergi ke untuk mencari pekerjaan untuk menikah dengan Adinda, namun takdir berkata lain, Adinda pergi dari kampung halamannya dan ditemukan tidak bernyawa dan akhirnya Saidjah pun bunuh diri.Itu s

PERPUSTAKAAN GEDUNG JUANG 45 KOTA SERANG

Gambar
Gedung Juang 45 adalah salah satu bangunan peninggalan Kolonial Belanda yang menjadi saksi pergerakan rakyat Banten melawan Kolonial Belanda. Berdasarkan arsip Kolonial yang ada, dalam sejarah pendirian bangunan kolonial di Kota Serang, dapat dikatakan bahwa Gedung Juang merupakan bangunan kolonial tertua di Serang. Bangunan ini sudah ada sejak tahun 1808 yaitu beberapa bulan setelah Deandles mengahancurkan Keraton Surosowan. Diawali dengan pembuatan barak militer kemudian disampingnya dibangun rumah komandan dan perwira tinggi yang dilengkapi dengan dapur umum dan kandang kuda. Kemudian pada masa kedudkan Jepang bangunan ini diambil oleh tentara Jepang dan dialih fungsikan sebagai markas besar Polisi Militer Jepang atau  yang lebih dikenai dengan nama Kompetai atau satuan Polisi Militer Jepang, Namun tidak berlangsung lama, karena masyarakat pada saat itu dibantu oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR)  di Serang, yang kemudian berakhir menduduki Bangunan Gedung Juang 45. Penyerangan yan